Thursday, November 6, 2014

HASIL MAKSIMAL BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR UNTUK PEMULA


Permintaan akan Lobster Air Tawar mulai meningkat tajam akhir-akhir ini. Baik benih, indukan maupun konsumsi. Lobster Air Tawar bisa juga  dipasarkan baik sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar.Peluang Bisnis dari budidaya Lobster ini cukup prospek jika dikebangkan dengan cara yang benar.

Syarat Hidup Lobster Air Tawar :
Lobster Air Tawar biasanya bisa bertahan hidup pada parameter air cukup lebar. Lobster Aiir Tawar juga toleran pada jumlah oksigen terlarut yang rendah. Namun, untuk bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi seperti ini tentunya cukup sulit. Agar bisa tumbuh dengan baik, Lobster Air Tawal membutuhkan kandungan oksigen terlarut diatas 4 ppm. Selain itu, Lobster Air Tawar cukup toleran pada suhu yang sangat dingin sampai suhu panas diatas 35 °C sekalipun. Namun sebagai saran, sebaiknya Lobster Air Tawar dipelihara dalam suhu sekitar 25-29 °C. Sedangkan untuk tingkat keasaman air,Lobster Air Tawar dapat hidup dalam perairan yang kisaran pH-nya sedikit alkalin yakni antara 7-9. Lobster Air Tawar jarang sekali dijumpai hidup pada perairan dengan dengan pH dibawah 7. Untuk kandungan kapur yang diperlukan bagi media hidup Lobster Air Tawar adalah sedang sampai tinggi. Kondisi ini perlu dikondisikan untuk menjaga kadar kalsium terlarut tetap tinggi sehingga mendukung pembentukan cangkang Lobster Air Tawar.

Pemilihan Indukan Lobster Air Tawar :
Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan lobster air tawar harus sudah melalui tahap seleksi indukan agar kualitas bibit yang dihasilkan pada akhirnya nanti adalah bibit yang benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan sendiri.

Pemberian Pakan Lobster Air Tawar :
Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Untuk pagi cukup 30% dan sore 70%, hal ini karena lobster termasuk hewan nocturnal (aktif pada malam hari). Pakan yang diberikan berupa butiran pelet (yang dapat tenggelam dalam air) dan makanan alami berupa kacang-kacangan, umbi-umbian dan sayuran lainnya yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu untuk memudahkan lobster mencernanya. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lobster yang ada. Usahakan tidak menyisahkan makanan dalam aquarium secara berlebihan, karena akan mempengaruhi kualitas air dan kadar oksigen.

Ketersediaan Oksigen :
Oksigen yang terlarut dalam air merupakan faktor terpenting dalam memelihara semua jenis hewan air, termasuk lobster. Oksigen terlarut dapat diperoleh dari aerator, atau alat-alat aquarium lain yang banyak dijual di toko perlengkapan ikan.

Kualitas air :
Dalam berbudidaya lobster, kualitas air harus senantiasa terjaga. Hal ini untuk menjaga lobster dari berbagai penyakit dan menjaga nafsu makannya.

Tempat Persembunyian :
Lobster merupakan hewan yang membutuhkan tempat untuk bersembunyi, terutama ketika siang hari dan proses molting (pergantian kulit/cangkang). Tempat persembunyian bisa dibuat dari rooster atau paralaon/PVC dengan ukuran yang disesuaikan dengan tubuh lobster.

Moulting/Penggantian kulit luar :
Proses moulting (pergantian kulit/cangkang) terjadi karena pertumbuhan badan lobster. Pada saat proses moulting lobster mengeluarkan aroma yang amis sehingga mengundang lobster lain untuk memangsanya. Oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya kanibal perlu diperhatikan kepadatan populasi dan shelter (tempat persembunyian).

Penetasan dan Pemanenan :
Penetasan telur yang dibawa induk betina bisa tetap dilakukan di akuarium dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran 4o cm x 3o cm x 3o cm. Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk-induk yang mengeram. maka juvenil lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan induk­induknya. Oleh karena itu, saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya. Untuk pembesaran lobster air tawar, sebaliknya dipersiapkan kolam tanah berbentuk persegi panjang. Mempersiapkan kolam seperti untuk pendederan ikan mas dengan cara memupuk kolam dengan kotorar ayam terlebih dahulu. Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai dengan lahan yang tersedia. Benih yang ditebarkan berumur 8-15 hari dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 luas kolam. Pemeliharaan pertama selama 2 bulan. Selanjutnya,pemeliharaan dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20-30 g/ekor.

Saat ini kami sudah mulai menyebarkan virus "kaya dari lobster" di sekitaran Sidik Fams dan mulai banyak pemuda yang berminat menekuni pembudidayaan LAT. Bagi yang berminat, bisa berkunjung ke tempat kami, agar kita bisa belajar tentang LAT bersama.

Untuk informasi hub farm kami :
Farm: Karangmojo I, RT 01/07, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta 55891
Phone: 
  • 0878-3977-6996
  • 0897-5815-752
( M. SIDIK )
Load disqus comments

0 komentar